Saturday 24 August 2013

Modal Nekat Dapat Sahabat

Nekad Traveler - Telkomsel Flash
Dimulai dari 3 tahun yang lalu, aku saat itu duduk dikelas 2 SMA dan tinggal disebuah asrama khusus laki-laki, aku orangnya jarang keluar karena diasramaku sangat ketat, dilarang keluar dari lingkungan asrama tanpa minta izin apalagi sampai menginap, dalam hati terasa bosan dan jenuh, kenapa tidak, yang dilihat diasrama hanya bangunan, pepohonan, sawah, itu doank selama 3 tahun, pada saat pagi hari selesai mandi dan siap-siap menuju ke sekolah, temanku (sebut saja namanya ikhy) bilang kepadaku “sen, pergi ke mantikole kita, jalan-jalan disana, sekalian nonton tarian dero” (dero adalah tarian yang dilakukan masyarakat sulteng ketika ada acara-acara besar,seperti pernikahan). “kalau ketahuan pembina bagaimana sob? Abis kita” tanyaku dengan penuh ragu-ragu. “tenang aja bro, qt pergi malam-malam disaat jam makan malam, karena semua pembina dan siswa lagi makan, kita makan diwarung aja” jawab ikhy berusaha untuk meyakinkanku. Kalau dipikir-pikir apa salahnya mencoba pertualangan baru di kampung orang sekalian uji nekad, kataku dalam hati. “ok bro, sy mau”.

Waktu menunjukkan pukul 20.00 dimana pada saat itu semua orang diasrama sibuk dengan makanan, saya dan ikhy bersiap-siap untuk keluar, tembok yang tingginya dua kali lipat dari tinggiku aku panjat, aku dan ikhy sudah meninggalkan kawasan asrama, kita berdua berdiri dan menunggu angkotan umum, selama 30 menit menunggu akhirnya angkotan umum datang juga, maklum nunggunya lama-lama, karena jarang ada angkot yang menuju kampung tersebut, beberapa saat kemudian akhirnya kita tiba di kampung tersebut, sunyi sekali yang ada hanya suara jangkrik, ikhy mengambil handphonenya dan menelpon seseorang, kayaknya sih temannya ikhy, aku dan ikhy menunggu dipinggir jalan dan dibawah lampu jalanan, karena kalau ditempat lain terlalu gelap dan banyak nyamuk, menunggu lagi dan lagi, 20 menit kemudian datanglah seseorang dan orang itu ternyata temannya ikhy, sebut saja namanya rizal, dia seumuran dengan kita, rizal pernah satu sekolah dengan ikhy sewaktu smp, “zal, kenalin tmn asramaku, namanya seno” kata ikhy kepada rizal. Pada malam itu saya mendapatkan teman baru, kita baru kenal sudah akrab sekali, tanpa mengulur waktu lagi, rizal mengajak kami untuk pergi ke acara dero tersebut.

Alunan nada suara langkah kaki kami bertiga ditambah lagi  jangkrik menyanyi sebagai penyemangat kami, kami bertiga berjalan kaki menuju tempat acara tersebut, biar tidak terasa kita bertiga saling berbagi pengalaman yang pernah kita alami masing-masing, dan tak terasa dari kejauhan sudah terdengar suara musik, musiknya asyik didengar, dan aku mempercepat langkahku walaupun terasa lambat karena kami berjalan didaerah persawahan, kita mengambil jalan tersebut karena itu jalan pintas paling cepat, “woooooooooy, bla,bla,bla,bla” (seseorang berteriak, aku tidak ngerti bahasanya, karena dia memakai bahasa kaili), seseorang berlari mengejar kami, “lari kita, cepat” teriak rizal. Kami lari ketakutan seperti dikejar setan, aku berlari dengan secepat-cepatnya, sawah dan kebun yang menghambat aku tak peduli, yang penting harus tetap lari, setelah beberapa ratus meter kita berhenti lari karena orang tersebut tidak mengejar kami lagi, mungkin karena larinya kita yang kecepatan atau orang itu yang capek duluan. “knpa tadi itu orang rizal ?” tanyaku dengan penasaran sambil mengusap keringatku karena berlari tadi. “marah tadi itu orang, karena kita injak kebunnnya” jawab rizal sambil ketawa, hahahaha, aku dan ikhy ikut ketawa. “ hampir kita dijadiin sate bakar bro” candaanku sebagai penghibur penghilang rasa takut, mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

Aku memperhatikan disekelilingku, kulihat banyak orang, dan ada sebagian orang-orang membentuk lingkaran sambil menggenggam tangan, mungkin itulah yang di sebut sebagai dero, “tidak terasa,sampai juga kita disini” kata rizal sambil tersenyum, “yoi” jawab ikhy. Tanpa basa basi rizal langsung mengajak kami pergi menari bersama dengan yang lainnya, “duluanlah kalian bro, saya masih mau melihat-lihat dulu, sebentar saya nyusul” kataku sambil senyum lebar. “ok dan” jawab ikhy, mereka berdua langsung ikut menari bersama orang-orang lain, aku tersenyum melihat acara tersebut karena semua orang disitu aku perhatikan semuanya bergembira, lagu dero yang biasa aku dengar lewat handphone akhirnya aku dapat mendengarnya secara langsung, lagu itu seperti lagu diskotik, yang bedanya kalau lagu dero dinyanyikan dilapangan tempat terbuka berbahasa kaili, kalau lagu diskotik biasanya ada didalam bar, berbahasa inggris. Setelah lama-lama melihat, akupun langsung ikut bergabung bersama mereka.

Kunjungi http:// telkomsel.com/nekadtraveler

15 comments:

 

Copyright © Seno Blog's | Design by Husen Pharmacy | Seno Tidur | Seno Blogs