Sunyi,
sepi, senyap didalam hatiku, aku seorang pria sebut saja namaku Bayu, berumur
25 tahun yang belum pernah merasakan pacaran, entah itu karena kekuranganku
sampai tidak mendapatkan pacar atau mungkin karena aku tidak pernah berusaha
mencari seorang kekasih. Aku seorang pengamen
yang hanya memiliki ijazah SMP dan hidup bergantung kepada sebuah gitar,
sehari-hari mengamen agar dapat membeli sesuap nasi. Wajahku lumayan tampan
tapi tak terurus sehingga kelihatan berantakan, aku memiliki orangtua dan orang
tuaku telah pergi sewaktu aku duduk dibangku sekolah menengah pertama, tak
banyak yang mengenalku, dan tak sedikit orang menganggap aku seorang rendahan,
aku bingung dengan negara ini, koruptor selalu terkenal, hidup enak, dan banyak
yang puji, tapi aku yang memiliki pekerjaan yang jujur, bukan dipuji tapi
dihina dan diusir. Aku tahu Tuhan maha adil, dan aku tahu Tuhan punya rencana
buat aku, dan aku akan tetap berusaha dan tetap sabar dalam menghadapi
cobaanNya. Aku tinggal di perumahan, bukan perumahan tempatnya orang kaya,
bukan perumahan tempatnya orang sederhana, tapi perumahan tempatnya orang-orang
seperti aku, rumahku adalah surgaku, walaupun rumah itu tampak hancur, tapi
disinilah aku merasakan kedamaian yang jauh dari kemunafikan dan kesombongan.
Tepat
pada tanggal 25 agustus 2013, matahari tersenyum senang, burung berkicau merdu,
pepohonan menari indah melambaikan daunnya, nyanyian angin yang sejuk dihati,
keindahan semua itu bertambah ketika seorang wanita berusia 20 tahun, rambut
panjang, putih kulitnya, mata yang begitu indah, berdiri didepan terminal
menunggu bus yang datang menjemput, aku yang melihat wanita itu menjadi tak
berdaya, tak sadari gitar telah kugigit mungkin karena aku terpesona pada
pandangan pertama kepada seorang wanita itu. Bus datang menghampiri, perlahan
langkah kaki wanita itu melangkah menuju pintu masuk bis, wanita itu telah
masuk di bis dan aku masih tetap saja menkhayal sambil melihat bis yang telah
pergi. Seketika itu aku bergegas melanjutkan pekerjaanku yaitu mengamen,
biasanya aku mengamen sendirian, tapi tidak untuk kali ini, kali ini aku
ditemani oleh khayalan tentang wanita tersebut, petikan gitar dan alunan
suaranya benar – benar berubah dari seperti biasanya, lagu yang aku bawakan
kali ini penuh perasaan cinta membuat orang – orang yang mendengar nyanyianku merasa nyaman, pulang kerumah khayalanku
tentang wanita itu tetap saja setia menemaniku di sepanjang perjalanan menuju
rumahku, suara jangkrik menyanyikan sebuah lagu tidur untuk penghantar tidurku.
Selamat malam dan selamat tidur dalam hatiku berkata untuk pujaan hati.
Pagi
telah tiba, Aku bersiap-siap keluar untuk mencari rezeki, sebelum mengamen aku
pergi ke terminal tempat dimana aku melihat seseorang yang membuatku jatuh
cinta pada pandangan pertama, detik demi detik, menit berganti jam, sudah 2 jam
aku berdiri didekat terminal menunggu gadis itu dan sampai sekarang aku belum
melihat wanita yang membuatku sampai tergila-gila. Hati menjadi resah, wajahku
kini terlihat mendung, lemah tak berdaya, ini bukan karena aku belum sarapan,
tetapi karena tidak melihat wanita pujaanku, dalam hati aku berdoa “Tuhan,
Berikan aku petunjukmu, aku tau Engkau memberikan manusia sebuah cinta, jika
dia jodohku, pertemukanlah dia denganku, jika bukan, pertemukanlah aku dengan
jodohku agar aku dapat melupakannya dengan mudah” amin.Aku melanjutkan
pekerjaan, mengamen di lampu merah , tak sedikit orang menatapku disaat bekerja
dilampu merah, mungkin karena pakaianku yang berantakan, atau mungkin karena
laguku yang penuh penghayatan. Sore telah berlalu kini tiba malam, dompet telah
terisi, perut juga telah terisi dari hasil ngamen, tapi aku belum puas karena
belum bertemu dengan gadis itu. Selamat malam dan selamat tidur, ku ucapkan
untuk gadis pujaanku.
Bersambung........................... Created : Seno Tidur